Peradaban melintasi zaman sekuat arus globalisasi, namun perilaku atau moral remaj yang menjadi sisi penting justru tersisihkan. Kerusakan moral ini disebabkan Karen tidak adanya bimbingan dan perhatian dari orang tua, pengaruh budaya asing, lemah sumber daya manusia dan keacuhan terhadap moral yang berkembang. Hal tersebut membuat kritisnya akhlak remaja yang khusunya untuk remaja kali ini. Krisis Akhlak apabila norma-norma akhlak mulia tidak dijalnkan dengan baik bahkan cenderung dilanggar maka akan terjadi apa yang dinamakan krisi akhlak.
Rosulullah S.A.W bersabda “Aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak”. Lebih dari itu beliau menempatkan muslim yang paling tinggi derajatnya adalah yang paling baik akhlaknya.”sesempurna-sesempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang paling bagus akhlaknya”.
Akhlak atau moral menjadi sebuah peranan penting bagi remaja atau pelajar. Karenanya tercipta generasi-generasi penerus yang berakhlak sebagai penentu nasib bangsa sangat bergantung dari kualitas akhlaknya seperti dikemukakan penyai Mesir Syauki Bik”suatu bangsa sangat ditentukan kualitas akhlak-nya jika akhlak sudah rusak hancurlah bangasa atersebut”. Ada sebuah pepatah mengatakan pemuda sekarang adalahremaja besok. Kukuh atau runtuhnya suatu Negara berada di tangan para pemudanya.
Disini telah jelas di sampaikan bahwa akhlak dan moral adalah kunci dari segalanya.” Kurangnya pengetahuan dan kaburnya pandangan remaja tentang agama memarginalkan akhlak dan moral mereka, maka dari itu harus ada penamaan kedalam jiwa remaja akan nilai-nilai agama untuk berakhlak yang terpuji
Dalam pembinaan mental dan spiritual serta akhlak para remaja, harus kita kembalikan pada agama yang menjadi fitrah manusia yang membawa sejak lahir dan meski kita kembangkan kearah positif dengan ilmu pengetahuan yang didapat, khususnya kepada para remaja. Jadi, harus ada pembinaan terhadap remaja akan nilai-nilai agama, sehingga bisa mengatasi perilaku-perilaku yang mengarah kepada yang negative atau pelanggaran norma-norma yang ada di kalangan masyarakat.
Terlebih lagi dengan munculnya budaya konsumtif yang kian marak. Perilaku konsumtif remaja yang berlebihan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikis. Karena Budaya konsumtif, moral generasi muda lambat laun akan rusak, terjebak dalam dunia hedonis yang identik dengan gaya konsumtif serba mubazir. Dimana peran moral remaja atau pelajar menjadi termarginalkan. Pada akhirnya menjadi sebuah pilihan antara berjalan melawan arus gaya hidup konsumtif atau tetap larut dalam arus hedonis yang kapitalis