Senin, 04 Oktober 2010

0 Remaja yang Termarjinalkan

Peradaban melintasi zaman sekuat arus globalisasi, namun perilaku atau moral remaj yang menjadi sisi penting justru tersisihkan. Kerusakan moral ini disebabkan Karen tidak adanya bimbingan dan perhatian dari orang tua, pengaruh budaya asing, lemah sumber daya manusia dan keacuhan terhadap moral yang berkembang. Hal tersebut membuat kritisnya akhlak remaja yang khusunya untuk remaja kali ini. Krisis Akhlak apabila norma-norma akhlak mulia tidak dijalnkan dengan baik bahkan cenderung dilanggar maka akan terjadi apa yang dinamakan krisi akhlak.
Rosulullah S.A.W bersabda “Aku diutus untuk menyempurnakan Akhlak”. Lebih dari itu beliau menempatkan muslim yang paling tinggi derajatnya adalah yang paling baik akhlaknya.”sesempurna-sesempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang paling bagus akhlaknya”.
Akhlak atau moral menjadi sebuah peranan penting bagi remaja atau pelajar. Karenanya tercipta generasi-generasi penerus yang berakhlak sebagai penentu nasib bangsa sangat bergantung dari kualitas akhlaknya seperti dikemukakan penyai Mesir Syauki Bik”suatu bangsa sangat ditentukan kualitas akhlak-nya jika akhlak sudah rusak hancurlah bangasa atersebut”. Ada sebuah pepatah mengatakan pemuda sekarang adalahremaja besok. Kukuh atau runtuhnya suatu Negara berada di tangan para pemudanya.
Disini telah jelas di sampaikan bahwa akhlak dan moral adalah kunci dari segalanya.” Kurangnya pengetahuan dan kaburnya pandangan remaja tentang agama memarginalkan akhlak dan moral mereka, maka dari itu harus ada penamaan kedalam jiwa remaja akan nilai-nilai agama untuk berakhlak yang terpuji
Dalam pembinaan mental dan spiritual serta akhlak para remaja, harus kita kembalikan pada agama yang menjadi fitrah manusia yang membawa sejak lahir dan meski kita kembangkan kearah positif dengan ilmu pengetahuan yang didapat, khususnya kepada para remaja. Jadi, harus ada pembinaan terhadap remaja akan nilai-nilai agama, sehingga bisa mengatasi perilaku-perilaku yang mengarah kepada yang negative atau pelanggaran norma-norma yang ada di kalangan masyarakat.
Terlebih lagi dengan munculnya budaya konsumtif yang kian marak. Perilaku konsumtif remaja yang berlebihan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikis. Karena Budaya konsumtif, moral generasi muda lambat laun akan rusak, terjebak dalam dunia hedonis yang identik dengan gaya konsumtif serba mubazir. Dimana peran moral remaja atau pelajar menjadi termarginalkan. Pada akhirnya menjadi sebuah pilihan antara berjalan melawan arus gaya hidup konsumtif atau tetap larut dalam arus hedonis yang kapitalis

Sabtu, 17 April 2010

1 "Gaplek"


Mungkin ada sebagian orang yang asing jika mendengar kata itu.
pikir mereka " apa itu ya???? nama apaan???". mungkin begitu
gaplek adalah sejenis makan yang terbuat dari olahan ketela pohon atau singkong.
makanan ini sangat terkenal di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah
Makanan yang satu ini sangat jarang disajikan di restoran-restoran kota besar seperti Jakarta, sangat jarang .....

orang - orang mengatakan kalau jika kita makan nasi Gaplek kita akan jauh lebih tahan kenyang dari pada nasi.. hal ini dikarenakan
kandungan karbohidrat tepung gaplek yang lebih tinggi, mencapai 88,2 gram, dari pada beras giling 78,9 gram dan tepung gandum 77,3 gram.

Namun, banyak orang yang gengsi makan, makanan ini.
padahal dilihat dari manfaatnya juga cukup baik untuk kesehatan tubuh.

makan makanan tradisional............??????
kenapa enggak......................

Rabu, 14 April 2010

1 Eksploitasi Budaya Indonesia


Tahun kemaren, negara-negara asing sedang gencar-gencarnya mengkalim budaya indonesia
banyak sekali budaya indonesia yang diklim , diantaranya :
  • Batik dari Jawa oleh Adidas
  • Naskah kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
  • Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
  • Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
dengan banyaknya budaya yang diklim, seharusnya pemerintah dan masyarakat juga berbenah diri untuk melestarikan budaya Indonesia. mari kita wujudkan masyarakat Indoensia yang mencintai buday-budaya bangsanya sendiri....!!!

Selasa, 13 April 2010

1 Permainanku Sudah Tidak Ada....


Zaman sekarang ini, sangat jarang kita menjumpai anak-anak kecil bermain permainan tradisional...
Terutama dikota-kota besar, hampir tidak ada.
Semuanya tergantikan dengan permainan serba modern...
misalnya saja permainan gatrik, atau biasa dipanggil "entek" ( Jawa)
permainan ini hanya membutuhkan potongan kayu yang kurang dari 1 meteran...
dan juga sangat menyenangkan untuk dimainkan..
namun, sekarang sangat jarang sekali ditemukan anak-anak bermain permainan yang sebenernya permainan tradisional lebih bermanfaat.
semuanya tergantikan dengan perkembangan teknologi yang serba canggih.. anak tinggal duduk saja sudah menyenangkan hati mereka, tanpa harus berlari-lari, kesana kemari..

perkembangan teknologi memang ada baik dan bururknya...
namun, kebudayaan bangsa tak bisa ditinggalkan begitu saja..
ikuti perkembangan zaman dengan tidak meluapakan kebudayaan bangsa...!!!